Jumat, 13 Februari 2009

Suatu saat di Gunung palung....



Taman Nasional Gunung Palung, mungkin bagi beberapa orang belum pernah dengar yang namanya taman nasional yang satu ini. Begitu juga dengan saya saat pertama kali harus mengunjungi dan tinggal sementara waktu di wilayah taman nasional ini. Taman nasional yang terletak di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat ini mempunyai luas wilayah yang cukup sensasiona, kira - kira 90.000 hektar (sumber: wikipedia) memiliki jenis habitat terlengkap, mulai dari pantai, payau, rawa sampai gunung. Dengan jenis satwa mamalia yang sangat lengkap, yang paling menarik adalah orang utan dan bekantan (monyet hidung merah). Sayang sekali saat saya di sana sudah sulit menemukan orang utan, hanya ada bekas sarang yang sudah ditinggalkan dan suara - suara yang kedengaran lirih di kejauhan. Bekantan yang eksotis yang diangkat menjadi maskot ancol, masih banyak berkeliaran terutama di sekitar sungai.
Salah satu tempat yang menarik di sana adalah Stasiun Riset cabang panti, salah satu stasiun riset dengan fasilitas lengkap yang dibangun tahun 1985, sayang sekali saat saya kesana stasiun riset ini sudah dalam keadaan rusak berat. Stasiun ini pernah melahirkan ilmuwan - ilmuwan hebat internasional yang melakukan penelitian di taman nasional ini. Sayang sekali ilmuwan - ilmuwan ini sebagian besar adalah orang - orang asing, sedangkan orang Indonesia sendiri tidak banyak kebagian ilmu. Tahun 2007 rencana stasiun ini akan diaktifkan lagi tetapi dengan atura yang lebih ketat sehingga tidak ada lagi "pencurian ilmu" secara ilegal.
Spesies menarik lainnya yang bisa ditemukan disana adalah anggrek hitam, anggrek yang dilindungi yang sudah mulai terancam punah karena keserakahan manusia yang memaksanya menjadi barang komoditas.
Ancaman illegal logging dan penaglihan fungsi hutan menjadi perladangan dan perumahan , menjadi ancaman serius yang dihadapi taman nasional ini. Padahal upaya untuk pencegahannya sudah dilakukan dengan usaha yang serius dan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak. Memang segala sesuatunya harus terus diupayakan, sasaran yang potensial untuk memulai perubahan adalah generasi mudanya. Pendidikan lingkungan dan kegiatan lingkungan yang lain terus digalakkan untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk menjaga taman nasional ini. Pentingnya ekosistem hutan bagi masyarakat harus terus disosialisasikan agar dengan sendirinya kesadaran untuk menjaga da mencintai alam tumbuh.

Kita haya berharap, taman nasional ini tetap terjaga dan orang hutan dan bekantanpun akan dapat hidup damai disana.
Salam : ferdi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar