Jumat, 06 Maret 2009

spesies terancam punah seperti apa ya


Kira – kira spesies dengan klasifikasi apa yang mudah punah :
1. Spesies dengan sebaran geografis yang sempit
2. Spesies yang terdiri atas satu atau sedikit populasi
3. Spesies yang berukuran besar
4. Spesies dengan jelajah yang luas
5. Spesies yang bermigrasi musiman
Bisa dijelaskan begini, misalnya spesies tersebut mempunyai populasi yang sedikit/kecil, pada suatu ketika ada penyakit yang menyeran, maka populasi seragam tersebut akan sangat mudah penyakit tersebut menular. Atau akan terjadi juga perkawinan sesame kerabat yang akan menghasilkan munculnya sifat – sifat resesif mengumpul pada satu generasi..maka dengan mudahnya populasi tersebut lama – kelamaan akan punah.
Spesies dengan ukuran tubuh besar akan sangat mudah terlihat oleh predatornya, saat ini lebih terancam lagi oleh perburuan manusia.
Spesies dengan jelajah yang luas terancam dengan terus menyempitnya daerah jelajah, hutan yang ditebang atau pembangunan yang terus mengorbankan segala hal, rumahnyapun tergusur…
Spesies yang secara musiman bermigrasi semakin memperbesar ancaman kematiannya…dengan perkembangan jaman, polusi, dan ancaman lainya..semakin hebatlah tantangan dan rintangan untuk mencapai daerah tujuan migrasinya..
Kira – kira apalagi ya yang mampu melibas spesies – spesies sisa ya??? Tangan – tangan yang takbertanggungjawab, egoisme manusia yang menganggap dirinya sebagai penguasa alam raya..

Kawasan Konservasi

Just sharing informasi aja nih kawan-kawan, selama satu minggu lebih kemarin akhir bulan februari saya melakukan perjalanan dinas. Selama 9 hari kami (saya dan Tim) mengunjungi Taman Nasional (TN) Sembilang, TN Kerinci Seblat dan Hutan Harapan. Untuk TN Sembilang dan TN Kerinci Seblat, bukan pertama kalinya saya berkunjung tetapi kali ini sudah ketiga kalinya, jadi saya mengerti lokasi yang akan saya kunjungi. Sedangkan untuk Hutan Harapan yang ada di Jambi, kali ini adalah kunjungan yang pertama saya lakukan. Yang menarik dari lokasi-lokasi tersebut adalah tentu saja keindahan alamnya.
Bagi yang sering mengunjungi kawasan konservasi seperti taman nasional mungkin tidak terlalu asing dengan keindahan alam di TN. Khususnya di TN Sembilang yang mempunyai ekosistem mangrove dalam kondisi yang masih bagus. Bagi yang ingin melihat hutan mangrove yang masih bagus dan para pengamat burung atau bird watching khususnya burung migran saya sangat menganjurkan untuk datang ke TN Sembilang pada bulan November-Januari. Pada bulan tersebut banyak sekali burung migran yang singgah. Akses memasuki TN Sembilang semuanya melalui jalur sungai atau laut dengan menggunakan speedboat. Salah satunya jenis burung yang akan ditemui di TN Sembilang seperti yang ada difoto dibawah ini.


Taman Nasional Sembilang pic by reny

Bagi yang suka mendaki gunung saya sarankan untuk datang ke TN Kerinci Seblat. TN Kerinci Seblat merupakan TN yang mempunyai cakupan areal yang sangat luas yang terbagi di empat propinsi yaitu Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatra Selatan. Jadi kalo ingin berkunjung ke TN Kerinci Seblat tentukan dulu propinsi mana yang ingin dikunjungi, karena letaknya jauh-jauh loh.

Raflesia arnoldi pic.by reny Gunung Kerinci pic. by reny

Harapan Rainforest merupakan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem (IUPHHK Restorasi Ekosistem) yang diberikan kepada PT Restorasi Ekosistem Indonesia dengan luas areal lebih kurang 52.170 ha. Kawasan hutan ini sebelumnya merupakan areal HPH. Harapan rainforest merupakan habitat bagi satwa-satwa yang kini sudah mulai punah atau langka seperti harimau sumatra. Bagi yang ingin melihat konservasi rainforest, kemudian ingin belajar tentang ekosistem harapan rainforest sangat direkomendasikan untuk datan ke kawasan tersebut.

Kondisi hutan harapan pic. by reny




Rabu, 04 Maret 2009

....spesies alien..hahaha


Invasive spesies/ secara Indonesia mungkin setara dengan gulma..yang menjadi ancaman kepunahan spesies dapat dirunut dari sejarah kolonialisasi bangsa eropa, penjelajahan bangsa ini seringkali membawa spesies eropa (baik sengaja maupun tidak) ke semua negeri yang dijelajahinya, secara sengaja mereka membawa spesies eropa supaya negeri baru yang dijelajahinya menjadi rumah kedua yang mirip dengan tanah air mereka. Sebagai contoh beberapa mamalia yang sengaja dibawa untuk dijadikan hewan buruan, pada akhirnya hewan – hewan ini berkembang pesat karena mampu bertahan di negeri asing bahkan lebih bisa berkembang dari spesies asli negeri tersebut.

Kegiatan pertanian, hortikultura dan perikanan seringkali juga memaksakan masuknya spesies asing ke daerah tertentu. Contohnya pengenalan jenis jambu Bangkok, padi Thailand ke Indonesia kemudian lele dan mujaer yang dimasukkan ke danau – danau yang mulanya hanya untuk kegiatan memancing ternya ta malah membuat spesies ikan asli terpinggirkan.

Kasus lainnya adalah ketika spesies asing tersebut mulai mengganggu habitat asli, kemudian dilaksanakan kebijakan untuk mendatangkan spesies control yang diyakini mampu menjadi predator atau lawan dari spesies asing tersebut. Ternyata setelah spesies pengganggu mampu “dikalahkan”, spesies control tersebut menjadi masalah baru yang menjadi penguasa baru.

Contoh kasus invasive spesies antara lain : Keong mas (Pomacea canaliculata) yang asli Argentina pada tahun 1981 didatangkan ke Taiwan sebagai bahan obat, pada tahun – tahun berikutnya keoang tersebut semakin tersebar ke seluruh asia termasuk Indonesia dan menjadi masalah serius pertanian Indonesia. Spesies ini mampu bertahan karena tidak ada predator alami di tempatnya yang baru.

Dari contoh kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa pengenalan spesies baru harus menjadi pilihan terakhir, karena kita tidak mampu memprediksi kemampuan hidupnya di tempat baru. Jangan – jangan spesies tersebut akan menjadi masalah baru yang mengakibatkan musnahnya spesies asli.

Dari berbagai sumber bacaan.

Selasa, 03 Maret 2009

selamatkan burung....


Ketika saya menonton pertama kali film “bee movie” saya dapat saya kesan mendalam, ternyata makhluk kecil bernama lebah mempunyai peranan yang sangat penting dalam rantai makanan. Lebah sangat membantu dalam proses peyerbukan tanaman, dari situlah pertemuan antara putik dan benang sari terjadi (walaupun bukan hanya lebah, dapat juga ditolong oleh angin, manusia, aktifitas hewan lainnya), maka terjadilah buah yang tentunya menjadi bagian penting dalam proses makan – memakan..
Saat saya membaca beberapa laporan dari Birdlife International, saya menemukan angka yang sangat mengejutkan juga, sekitar 2% dari spesies burung di seluruh dunia dalam kondisi terancam punah. Kawan – kawan tentunya tahu, bagaimana peran besar juga dilakukan oleh burung dalam rantai makanan. Burung – burung terancam punah karena adanya habitat yang rusak karena pembalakan hutan, perburuan, polusi udara, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Di masa depan, keberadaan burungpung terancam karena adanya perubahan iklim yang terus terjadi. Belum lagi keterlibatan manusia dengan bertambahnya kebutuhan akan lahan baik untuk perumahan maupun untuk lahan pertanian. Gedung bertingkat yang tumbuh seperti jamur, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dan industri yang menyumbang polusi yang memabukkan juga buat burung.
Penggunaan pestisida dalam pertanian, juga mengakibatkan beberapa burung terusik. Dengan matinya serangga yang menjadi bahan makanan burung, tentunya persaingan untuk mencari makanan semakin susah, belum lagi efek dari pestisida menjadi efek berantai bagi kesehatan burung. Atau penangkapan ikan dengan bom dan racun, menjadi pemusnah habitat dan populasi ikan. Akan seperti apa nasib burung pemakan ikan seperti elang laut.
Mari bersama kita berusaha, bagaimanapun caranya kita ambil bagian dalam upaya ini, sekecil apapun, misalnya mengurangi polusi dengan seminimal mungkin menggunakan kendaraan bermotor…mulai dengan langkah – langkah kecil.
Salam lestari.